Banyak di antara kita yang tidak berani secara bebas berimajinasi tentang gambaran Tuhan. Berpikir bebas tentang gambaran Tuhan, dikhawatirkan dapat menimbulkan kesesatan. Mereka menerima gambaran tentang Tuhan bersifat doktriner. Sikap pasif seperti itulah yang justru berbahaya.
Tuhan yang kita yakini sebagai yang Al-Haq (Maha Benar), belum tentu Tuhan yang sungguh-sungguh Al-Haq. Bagaimana kita bisa menjamin bahwa “Tuhan yang kita yakini sebagai Al-Haq” adalah sungguh-sungguh Al-Haq ? Dengan cara apa kita bisa haq al-yaqỉn (derajat keyakinan yang tidak sedikitpun meragukan) bahwa Tuhan yang kita sembah adalah Al-Haq?
Satu-satunya cara untuk menjamin bahwa Tuhan yang kita yakini sebagai Al-Haq adalah dengan menguji pemahaman kita tentang Tuhan itu sendiri melalui berpikir bebas (termasuk keberanian mengkritik Tuhan). Jika kita beranggapan bahwa dengan mengkritik Tuhan “kita bakalan dosa”, maka itu sama artinya kita telah menistakan Tuhan itu sendiri. Mana mungkin Tuhan takut sama akal yang diciptakan-Nya sendiri? Berpikirlah tentang gambaran Tuhan secara bebas sebebas-bebasnya, sekalipun nantinya sesat. Hanya dengan berani berpikir bebaslah, maka terbuka ruang potensi bagi penemuan Tuhan Al-Haq. Sebaliknya kalau kita pasif berpikir, maka potensi menemukan Tuhan AlHaq menjadi tertutup.
Detail:
Penulis: Dedy Ibmar
Bahasa: Indonesia
Tahun Terbit: 2018
Halaman: xiv + 122 hlm
ISBN: 978-602-5576-25-6
Catatan:
No comments:
Post a Comment