Membangun Kecerdasan Emosional Melalui Zikir
Dalam Perspektif Al-Qur’an\\
Salah satu wujud makhluk Tuhan yang paling aktif dan reaktif adalah manusia. Ia dapat bergerak dan bertindak sesuai dengan berbagai aturan yang berlaku, namun sebaliknya ia juga dapat memperlihatkan aktivitas yang dapat merugikan orang lain bahkan juga dirinya sendiri. Jika aktivitas manusia melahirkan nilai-nilai positif bagi makhluk lainnya tentu menjadi nilai tambah, namun jika kehadirannya justru menimbulkan kegaduhan maka hal ini akan menimbulkan suatu problem.
Berbagai teori telah menggali ke-diri-an manusia, hingga melahirkan berbagai sudut pandang disipliner yang variatif, terutama psikologi. Terkait dengan hal ini, Darwis Hude memberi garis bawah terhadap perspektif psikologi yang variatif bahwa aliran psikoanalisa melihat bahwa eksistensi individu merupakan homo volens, yakni individu yang senantiasa beraktifitas atas dasar keinginan; aliran behaviorisme memandang individu merupakan homo mechanicus sebab pergerakan aktifitasnya dipengaruhi oleh lingkungan kerja; aliran kognitif memandang bahwa individu aktif mengelola dan mengorganisir rangsangan yang masuk dari eksternal (homo sapiens)
Aliran humanisme, menurut Hude, melihat individu merupakan aktor yang aktif dalam merancang strategi transaksional terhadap kenyataan hidupnya, baik secara individual maupun sosial. Al Qur’an sebagai sumber warta profetik, mempunyai konsepsi tersendiri tentang individu. Bagi Al-Qur’an, individu merupakan homo theophany atau makhluk berketuhanan yang merepresentasi kehendak Tuhan di bumi, dikenal dengan istilah Khalifatullah fil Ardhi.
Psikologi adalah kajian ilmiah tentang tingkah laku dan proses mental. Seperti halnya ilmu-ilmu lainnya yang sejenis, lebih berfokus pada fenomena yang tampak, padahal manusia adalah makhluk yang sangat kompleks. Bagi Hude, Manusia tidak terbatas pada penampakan material dari tingkah laku (performance), namun ia memiliki ‘sisi dalam’ yang belum terungkap. Untuk mengetahui ‘sisi dalam’ yang belum terungkap ini, selain aspek wujud jasmani, niscaya digali lebih mendalam aspek ruhani atau mental spiritual. Aspek spiritual ini lebih tepat digali melalui informasi profetik dari Al Qur’an.
Detail:
Judul Buku: Membangun Kecerdasan Emosional Melalui Zikir dalam Perspektif Al-Qur’an
Penulis: Susilo Wibowo
Bahasa: Indonesia
Tahun Terbit: 2021
Halaman: 331
ISBN: 978-602-5576-91-1
Catatan: