Dunia dan surga merupakan dua tempat dimana manusia akan menjalani kehidupan dan menetap di dalamnya. Dunia adalah kehidupan yang saat ini dijalani manusia, segala amal perbuatan di dalamnya akan dipertanggungjawabkan baik perbuatan terpuji ataupun perbuatan tercela. Perbuatan terpuji atau amalan yang dilakukan semata karena keridaan Allah merupakan amalan yang dapat mengantarkan manusia pada surga yang abadi, begitupun sebaliknya perbuatan tercela akan mengiring manusia pada siksaan api neraka.
Dalam al-quran disebutkan kehidupan dunia hanyalah senda gurau dan permainan, adapun akhirat adalah kehidupan yang sebenarnya. Sehingga dapat dipahami bahwa dunia bersifat sementara dan akhirat adalah kehidupan yang abadi. Kehidupan dunia seperti anak-anak yang sedang menikmati waktu bermainnya, semakin lama mereka mempergunakan waktu bermain maka akan semakin banyak kepuasan dan kesenangan yang didapatkan. Setelah selesai bermain mereka tidak mendapatkan apa-apa.
Kenikmatan dunia tidak ada apa-apanya bila dibandingkan dengan kenikmatan akhirat, dunia bisa menjadi tipu daya yang menyesatkan manusia tetapi juga bisa menjadi jalan untuk mendapatkan kenikmatan surga. Syaikh Yahya bin Hamzah al-Yamani menyebutkan ada tiga bagian yang berkaitan dengan dunia. Pertama, dunia yang bisa dibawa ke akhirat dan memberi manfaat yaitu ilmu dan amal. Kedua, dunia yang tidak bisa dibawa ke akhirat bahkan dapat menyelakai manusia yaitu kemaksiatan dan bersenang-senang untuk sekedar memenuhi kebutuhan duniawi. Ketiga, dunia yang membantu manusia mendapatkan akhirat seperti makanan yang sekedarnya, baju serta kebutuhan manusia untuk bertahan hidup dan kesehatan sehingga nantinya manusia dapat mencari ilmu dan melakukan amal kebaikan.
Detail:
Judul: Dunia & Surga: Semiotika hingga Representasi dalam Puisi Adam wa Firdausuhu Karya Nazik al-Malaikah
Penulis: Aldethia Rindiani
Editor : -
Bahasa: Indonesia
Tahun Terbit: 2023
Halaman: viii + 184 hlm .; ukuran buku 20.5 cm x 14.5 cm
ISBN: 978-623-5448-58-9