Perkembangan teknologi informasi yang bergerak cepat telah membawa perubahan besar dalam pola kehidupan umat manusia, termasuk dalam dunia pendidikan dan keagamaan. Di tengah derasnya arus digitalisasi global, pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam tradisional menghadapi tantangan baru yang tidak dapat dihindari: bagaimana mempersiapkan santri agar tidak hanya menjadi penjaga nilai-nilai keislaman, tetapi juga menjadi aktor aktif dan kritis di ruang digital. Tantangan ini bukan semata soal adaptasi terhadap teknologi, tetapi lebih dalam: menyangkut jati diri, nilai, dan masa depan generasi santri dalam menghadapi realitas digital yang kompleks dan kerap membingungkan.
Sebagai praktisi di dunia kepesantrenan, kami melihat adanya kebutuhan mendesak untuk membekali para santri dengan literasi media digital yang mumpuni. Literasi ini tidak hanya sebatas kemampuan teknis mengoperasikan perangkat digital, melainkan mencakup kemampuan memahami, mengevaluasi, dan memproduksi informasi dengan kritis, etis, dan produktif. Buku ini disusun sebagai respons atas kebutuhan tersebut, dengan pendekatan yang bersifat teoritis sekaligus aplikatif, memadukan nilai-nilai keislaman pesantren dengan prinsip-prinsip literasi digital kontemporer.
Struktur buku ini dirancang secara sistematis dan progresif. Dimulai dengan pembahasan mendasar mengenai literasi media digital, pembaca diajak memahami konteks, tantangan, dan peluang yang dihadapi santri di era digital. Pembahasan kemudian bergerak pada strategi integratif dalam pembelajaran di pesantren, termasuk pelibatan pendidik dan orang tua, serta pengembangan sumber daya yang mendukung. Dengan memperhatikan kebutuhan konteks pesantren yang khas, penulis menguraikan pula pentingnya etika digital dan akhlak santri sebagai pondasi moral dalam menggunakan media digital secara bijak dan bertanggung jawab.
Tidak kalah penting, buku ini menekankan urgensi transformasi santri dari sekadar konsumen informasi menjadi produsen konten keislaman yang inspiratif. Santri masa kini harus mampu menjadi subjek aktif dalam membentuk narasi digital yang damai, moderat, dan edukatif. Dalam konteks ini, bab-bab akhir buku mengangkat isu-isu krusial mengenai produktivitas digital, kolaborasi antar-pesantren, dan pembangunan ekosistem digital yang memberdayakan. Semangat kolaboratif ini menjadi kekuatan baru dalam membangun jaringan dakwah dan pembelajaran yang lintas wilayah dan generasi.
Detail:
Penulis: Fazlul Rahman & Faiqotul Mala
Editor : -
Bahasa: Indonesia
Tahun Terbit: 2025
Halaman: vi + 114 hlm .; ukuran buku 16,5 cm x 24 cm
ISBN: 978-623-5448-xx-x