Pembaruan Sistem Pendidikan Islam dan Integrasi Keilmuan
Seiring dengan perkembangan zaman yang ditandai dengan globalisasi di segala bidang, tuntutan untuk mengantisipasi berbagai macam kemungkinan terciptanya kondisi kehancuran yang terjadi dalam berbagai bidang kehidupan perlu terus diupayakan, utamanya dalam bidang pendidikan. Pendidikan merupakan bagian penting, oleh karenanya pendidikan menjadi kebutuhan primer bagi manusia. Kehidupan manusia tidak akan bisa terlepas dari pendidikan, baik dalam kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Dalam sepanjang hidupnya manusia akan terus membutuhkan pendidikan, bahkan prosesnya akan terus berkelanjutan dan tidak akan pernah berhenti hingga akhir hayatnya. Pendidikan menjadi washilah (sarana) bagi manusia untuk mencapai kemajuan dalam berbagai bidang kehidupannya, baik dalam bidang ekonomi, politik, sosial, teknologi, keamanan, budaya, semuanya bergantung pada pendidikan. Jika pendidikan dapat berfungsi secara optimal maka manusia akan bisa mencapai tujuan yang dicita-citakan, namun sebaliknya jika pendidikan tidak dapat berfungsi secara optimal maka manusia tidak akan bisa mencapai tujuan yang dicita-citakan.4 Hal yang demikian ini menjadi suatu kausalitas yang berlaku dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Agar fungsi pendidikan dapat berlangsung secara optimal maka manusia perlu berupaya semaksimal mungkin untuk menghindarkan berbagai macam kendala yang dapat menghambat visi dan misi pendidikannya.
Sejak penyakit dikotomi keilmuan melanda umat Islam, ruang gerak pertumbuhan dan perkembangan lembaga pendidikan Islam menjadi lambat, fungsi pendidikan Islam hanya untuk mengajarkan pendidikan agama. Masalah dikotomi keilmuan ini dalam sejarahnya telah terjadi hampir di seluruh negara muslim, antara lain Mesir, Maroko, Makkah dan lain sebagainya, termasuk Indonesia. Sejak dulu hingga saat ini dampak kerugian yang disebabkan oleh dikotomi keilmuan ini masih terasa hingga sekarang. Dalam perjalanannya pendidikan Islam di Indonesia mengalami berbagai macam tantangan yang tidak mudah, salah satu tantangan terbesarnya adalah ketika kaum Kolonial (Belanda) mendirikan pendidikan dengan sistem yang sangat modern. Jika dibandingkan dengan pendidikan Islam, pendidikan modern (Belanda) yang didirikan di Indonesia terlihat lebih menarik daripada pendidikan Islam yang didirikan oleh masyarakat pribumi Indonesia. Tidak menariknya pendidikan Islam lebih disebabkan oleh sistem pendidikannya yang belum berubah, dalam pembelajaran masih terfokus pada pendalaman materi keagamaan (Tafaqquh Fi ad-Din). Tidak sedikit dari kalangan penulis yang memberikan kesimpulan negatif tentang sistem pendidikan Islam, salah satunya adalah pendapat yang disampaikan oleh Stenbrink, ia menyatakan bahwa pendidikan Islam seperti pesantren, dayah dan surau akan gulung tikar (punah) ketika berhadapan dengan pendidikan modern (Belanda). Ternyata sistem pendidikan Islam tradisional yang berada di pesantren salaf masih terus berlanjut, bahkan terus berkembang hingga saat ini sekalipun gerakan pembaharuan sistem pendidikan Islam terjadi di berbagai wilayah di Indonesia, namun pesantren salaf masih tetap dapat mempertahankan sistem pendidikan tradisional khas pribumi masyarakat Indonesia (Indigenous).
Ilmu pengetahuan umum (sains) dengan filsafatnya berusaha untuk menyelidiki rahasia alam dan memecahkannya untuk kepentingan umat manusia. Telah banyak rahasia-rahasia alam yang terungkap dan telah banyak pula manfaat-manfaat yang dirasakan oleh manusia dengan adanya ilmu pengetahuan tersebut. Islam sebagai agama peradaban, juga bersentuhan dengan filsafat. Masa kejayaan Islam yang ditandai dengan lahirnya pemikir-pemikir muslim dalam melaksanakan pengembangan ilmu pengetahuan agama, humaniora dan eksakta melalui gerakan pembahasan, penerjemahan dan penulisan karya ilmiah di berbagai bidang keilmuan, dan gerakan karya nyata mereka di bidang peradaban artefak. Oleh karena itu, sikap dikotomi ilmu pengetahuan umum dan agama merupakan faktor pemicu kemunduran umat Islam dalam berbagai bidang, penyakit dikotomik perlu segera mungkin untuk disikapi dengan langkah-langkah yang bijak, sehingga dapat menjadi solusi bagi kemandekan yang dialami pada lembaga pendidikan Islam.
Judul: Pembaruan Sistem Pendidikan Islam dan Integrasi Keilmuan
Penulis: Marzuki
Editor : -
Bahasa: Indonesia
Tahun Terbit: 2023
Halaman: xii+ 151 hlm
ISBN: 978-623-5448-54-1
No comments:
Post a Comment