Pendidikan Kewarganegaraan:
Model dan Impelementasi di Perguruan Tinggi Berbasis Pesantren
Globalisasi yang ditandai dengan peningkatan perkembangan teknologi-informasi terbukti berdampak pada terkikisnya rasa nasionalisme atau cinta tanah air pemuda. Fenomena melemahnya semangat dan rasa nasionalisme generasi muda, perubahan sikap dan perilaku yang tidak sesuai atau sejalan dengan nilai-nilai Pancasila akibat pengaruh budaya luar, terkikisnya kecintaan generasi muda pada bangsa dan negara, serta melemahnya kebanggaan pada tradisi dan budaya lokal. Beberapa gejala tantangan nasionalisme ditandai dengan meningkanya perilaku seperti rasa curiga dan benci, tidak hormat kepada orang tua, guru, dan pemimpin, kekerasan remaja, sikap ketidakjujuran, berkurangnya etos kerja dan tanggung jawab pribadi atau warga negara, penggunaan bahasa yang buruk, dan semakin kaburnya pedoman moral peningkatan perilaku merusak diri.
Terminologi nasionalisme merujuk pada rasa cinta tanah air tanpa pamrih, merupakan simbol patriotism, bentuk perjuangan dalam membela negara. Nasionalisme dapat diartikan sebagai suatu konsep mengenai jati diri atau jati diri suatu negara atau sikap kita yang bangga dan cinta tanah air. Nasionalisme muncul sebagai identitas seorang warga negara bermula dari kebanggaan terhadap negaranya. Kebanggaan itu sendiri merupakan proses yang lahir karena dipelajari dan bukan warisan yang turun temurun dari satu generasi kepada generasi berikutnya. Nasionalisme juga diperlukan sebuah kebanggaan untuk menampilkan identitasnya sebagai suatu bangsa. Nasionalisme dalam arti yang lebih luas mencakup persamaan kewarganegaraan untuk semua kelompok ras dan etnis dalam suatu bangsa, menunjukkan jati diri sebagai bangsa. Berkurangnya rasa nasionalisme para generasi, menunjukkan bahwa bangsa Indonesia, mengalami krisis moral, yang mengakibatkan kerusakan tatanan kehidupan dalam berbangsa dan bernegara.
Kondisi tersebut menurut beberapa kalangan disebabkan oleh perubahan dan perkembangan (changes and continuity) pendidikan kewargaraan yang tidak mampu lagi menjawab tantangan zaman. Perubahan pendidikan kewarganegaraan terkait dengan dinamika orientasi politik pemerintah, perbedaan konsep dan kebijakan materi pengajaran berdasarkan sejarah dan bentuk negara, keragaman basis referensi keilmuan, aliran atau ideologi perguruan tinggi, sampai pada minimnya sumberdaya pengajar dan pendanaan.
Detail:
Judul: Pendidikan Kewarganegaraan: Model dan Impelementasi di Perguruan Tinggi Berbasis Pesantren
Penulis: Maulana Dwi Kurniasih
Editor : -
Bahasa: Indonesia
Tahun Terbit: 2023
Halaman: Vi + 168 hal, ukuran buku 17 cm x 25 cm
ISBN: 978-623-5448-51-0
No comments:
Post a Comment