Pondok Modern (al-ma’had al-asyri) merupakan model pendidikan Islam yang tumbuh berdasarkan ijtihad rekonsiliasi tradisi pesantren tradisional berbasis kitab kuning dengan metode pengajaran modern. Keberadaannya merefleksikan dinamika pelembagaan sistem pendidikan Islam yang bertumpu pada integrasi kurikulum berdasarkan perimbangan materi pelajaran agama dan umum. Proliferasi pondok modern bukan hanya menjadi bentuk transmisi ilmu pengetahuan dan kelembagaan pesantren, namun juga menjadi mekanisme sosialisasi dan legitimasi sistem pendidikan Islam muallimin di Indonesia.
Pondok Gontor merupakan lembaga pendidikan Islam model pesantren berbasis komunitas atau swasta, di mana badan wakaf menempati puncak hirarkhi managemen pengelolaan (Hady, 2012). Pondok Gontor merupakan pesantren pertama yang mencetuskan ‘moderitas’. Berdiri tahun 1926 di Ponorogo, Jawa Timur bertujuan untuk mencetak ulama-intelektual, pemimpin masyarakat yang dapat berkontribusi bagi penyebaran pengetahuan keagamaan dan umum. Pengajaran dilakukan dengan dilakukan sebagaimana sekolah-sekolah modern, dan santri diwajibkan berkomunikasi dengan bahasa Arab dan English, sebagai upaya pembiasaan dan penguasaan pada kedua bahasa tersebut.
Muallimin merupakan sistem pendidikan Islam yang tumbuh dan berkembang berdasar ijtihad rekonsiliasi antara pendidikan model pesantren dengan metode modern. Pada awalnya, mua’allimin Pondok Gontor merupakan sistem pendidikan mandiri dan independen, netral terhadap organisasi kemasyarakatan dan partai politik dikembangkan berdasarkan pengaruh modernisme Islam, dikenal sebagai pondok modern. Namun, proliferasi mu’allimin pada pondok alumni dengan berbagai modifikasi kurikulum dan jenjang pendidikan, adaptasi dengan kondisi local berdampak pada variasi model pengelolaan lembaga pendidikan di Indonesia. Buku ini, meksplorasi praktik pengajaran dan pengasuhan di al-Amien Prenduan Madura, Darunnajah Jakarta, Syeikh Abdul Wahid Buton, dan Mawaridussalam Deli Serdang terhadap kemampunnya dalam membentuk mental santri, sikap dan prilaku santri, serta aktivitas pendidikan dan sosial lulusannya. Reproduksi sistem pendidikan Islam mu’allimin merupakan bagian penting dari penyebaran, perjuangan, dan resiliensi gagasan pondok modern sebagai respon terhadap perubahan lingkungan lokal.
Detail:
Judul: Kaum Santri Modern: Pengetahuan, Budaya, dan Identitas
Judul: Kaum Santri Modern: Pengetahuan, Budaya, dan Identitas
Penulis: Saifudin Asrori
Editor : Agus Nilmada Azmi
Bahasa: Indonesia
Tahun Terbit: 2023
Halaman: vi + 261 hlm .; ukuran buku 20.5 cm x 14.8 cm
ISBN: 978-623-5448-57-2
Editor : Agus Nilmada Azmi
Bahasa: Indonesia
Tahun Terbit: 2023
Halaman: vi + 261 hlm .; ukuran buku 20.5 cm x 14.8 cm
ISBN: 978-623-5448-57-2
No comments:
Post a Comment