Pesantren merupakan pelembagaan kebangkitan kembali umat Islam dengan vitalitas baru yang tidak pernah berhenti dari waktu ke waktu. Transformasi Islam terus berlangsung dan kajian akan pesantren pun selalu segar dan unik. Implikasinya, kajian atau riset tentang pesantren di Indonesia ramai dilakukan oleh banyak peneliti dari berbagai kalangan baik insider maupun outsider, beberapa di antaranya adalah Karel A. Steenbrink, J.F.B. Brumund, van den Berg, Hurgronje, Geertz, A.H. John, Zamakhsyari Dhofier, Dawam Rahardjo, Sartono Kartodirdjo, Muhammad Iskandar, Mastuhu, Dihyatun Masqon, Husnan Bey Fananie, dan Hamid Fahmy Zarkasyi.
Hasil riset membuktikan, pesantren memiliki keunikan tersendiri dibanding dengan lembaga-lembaga sejenis. Pesantren merupakan lembaga yang sempurna di dalam membentuk pribadi santri; pesantren sebagai lembaga pendidikan telah dikenal kontribusinya dalam berbagai bidang kehidupan di masyarakat; pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam genuine Indonesia; dan pesantren ikut berjuang dalam berbagai upaya merebut dan mempertahankan kemerdekaan negara ini.
Ironinya, keutamaan dan kontribusi tersebut terasa hilang dalam mainstream pendidikan nasional. Salah satu faktor adalah masih minimnya mewacanakan pesantren dan mempublikasikannya di tengah-tengah khalayak luas. Terbatasnya publikasi tentang pesantren ini mengakibatkan kurang terungkapnya kedudukan dan peran pesantren dalam perjalanan bangsa Indonesia. Padahal, pesantren merupakan salah satu kekuatan utama yang melatarbelakangi gerakan-gerakan Islam di Indonesia.
Eksistensi pesantren di era kontemporer atau modern ibarat oase yang mampu menghilangkan dahaga keilmuan, kejiwaan, mental, dan spiritual umat. Banyak persoalan-persoalan pendidikan belum dapat terpecahkan di lembaga pendidikan non pesantren karena belum memosisikan manusia sebagaimana mestinya. Sementara pesantren paham betul akan konsep manusia dan memosisikan santri sebagai manusia seutuhnya. Sebab, manusia adalah makhluk yang luar biasa sempurna penciptaannya. Sehingga, perlakuannya pun harus paripurna tidak parsial. Nah, pesantren mendidik santri seutuhnya dengan penuh kesadaran, kewarasan, tanggung jawab, dan cinta.
Buku yang ditulis oleh anak-anak muda para alumni pesantren dan masih mengajar di berbagai pesantren ini patut diapresiasi. Tulisan mereka dapat dibilang otoritatif. Sebab, mereka adalah pelaku sejarah di pesantren, mereka pernah menikmati indahnya menimba ilmu di pesantren sebagai santri. Wajar, sajian buku ini tidak hanya ber-nash, karena para penulis banyak mencari data dengan melakukan kajian kepustakaan, namun juga asyik untuk dibaca, karena ditulis berdasarkan pengalaman mondok para penulisnya.
Judul: Dunia Pesantren: Sebuah Pengantar Awal
Penulis: Pradi Khusufi Syamsu, Abdul Gofur, Ai Nurazizah, dkk
Editor : -
Bahasa: Indonesia
Tahun Terbit: 2024
Halaman: viii + 161 hlm .; ukuran buku 20.5 cm x 14.5 cm
ISBN: 978-623-xxxx-xx-x
No comments:
Post a Comment